Kemendikbud secara resmi telah
meluncurkan Revisi Kurikulum 2013 (K13) sejak
Maret 2016 kemarin untuk diterapkan pada tahun pelajaran 2016/2017. Kurikulum
2013 yang merupakan pengganti kurikulum 2006 atau KTSP ini
sebelumnya juga sudah sempat diterapkan. Namun sejak kepemimpinan Mendikbud
Anies Baswedan dinilai masih perlu dilakukan beberapa penyesuaian dan perubahan
sehingga penerapannya sempat dihentikan sementara. Berikut ini adalah beberapa
point perubahan penting kurikulum
2013 setelah dilakukan revisi.
1.
Menggunakan metode pembelajaran aktif.
Dengan
menggunakan metode pembelajaran aktif ini diharapkan guru mampu berperan
menjadi fasilitator pembelajaran yang membuat siswa menjadi menyenangi kegiatan
belajar mengajar. Jangan sampai kurikulumnya saja yang baru tapi cara
mengajarnya masih cara lama.
2.
Proses berpikir siswa tidak dibatasi.
Pada
kurikulum yang lama, berlaku sistem pembatasan. Yaitu, anak SD sampai memahami,
SMP menganalisis, dan SMA mencipta. Pada kurikulum hasil revisi ini, anak SD
boleh berpikir sampai tahap penciptaan. Tentunya dengan kadar penciptaan yang
sesuai dengan usia anak atau disesuaikan dengan kemampuannya.
3.
Penyederhanaan aspek penilaian guru.
Pada
K13 versi lama, seluruh guru wajib menilai aspek sosial dan spiritual
(keagamaan) siswa. Sistem ini yang kemudian banyak dikeluhkan oleh para guru.
Dalam skema yang baru, penilaian sosial dan keagamaan siswa cukup dilakukan
oleh guru PPKn dan guru pendidikan agama- budi pekerti. Sementara guru mata
pelajaran lainnya hanya menilai aspek akademik sesuai bidang yang diajarkan
saja.
4.
Meningkatkan hubungan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).
Dengan
peningkatan hubungan antara KI dan KD ini mengakibatkan banyak buku pelajaran
kurikulum 2013 lama yang harus diperbaharui. Secara konten atau isi tidak ada
yang salah dalam buku Kurikulum 2013. Kesalahan terdapat pada urutan,
terutama buku tematik yang merupakan integrasi dari berbagai mata pelajaran.
Sehingga yang berubah adalah urutannya, misalnya untuk pelajaran di kelas 8
sebelumnya teori pitagoras diajarkan pada semester 1, di buku edisi revisi baru
ini diajarkan di semester 2, urutan penyajian tetap disesuaikan dengan
kompetensi dasarnya.
5.
Teori 5M.
Teori
5M atau Mengingat, Memahami, Menerapkan, Menganalisis, dan Mencipta, tidak lagi
sebatas menjadi teori saja. Tetapi, guru dituntut untuk benar-benar
menerapkannya dalam pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar